Kamis, 15 Juli 2010
27 Juta Tahun Sekali, Bumi Musnah
Seluruh kehidupan di bumi memang tidak kekal. Namun para ilmuwan percaya, malapetaka yang mampu memusnahkan semua kehidupan di bumi terjadi setiap 27 juta tahun sekali.
"Setidaknya, dalam kurun 500 juta tahun terakhir, telah terjadi ledakan yang menyebabkan kepunahan setiap 27 juta tahun," ujar Richard Bambach, seorang paleontologis dari Smithsonian Institute, yang didampingi rekannya, Adrian Melott, seorang astrofisikawan dari University of Kansas.
Periodik kepunahan massal telah diungkapkan sebelumnya, dan mereka mengatakan jika saat itu Matahari terlihat sangat besar, dan planet kegelapan mengorbit setiap 27 juta tahun, lalu menghadirkan hujan komet keluar dari awan Oort menuju pinggiran sistem tata surya dan mengirimkan komet-komet itu hingga menabrak Bumi. Hipotesis ini disebut 'Nemesis'.
Tapi keteraturan skala waktu kepunahan yang dipaparkan kedua ilmuwan ini dianggap berlebihan. Waktu 500 juta tahun telah ditelaah lebih jauh oleh Dr Melott dan Dr Bambach dan mencapai hampir dua kali lipat dibanding penelitian sebelumnya.
Hal ini dikarenakan dalam 500 juta tahun terakhir, Matahari berada cukup dekat dengan objek lainnya, bintang yang dikenal. Tarikan gravitasi dari bintang-bintang ini akan mempengaruhi orbit Nemesis dan menyebabkan kehilangan siklus regular 27 juta tahun.
Kepunahan yang dimaksud dapat berupa bencana dan malapetaka, memusnahkan mayoritas spesies di bumi, dari yang kecil hingga yang besar, dan lebih dulu menghancurkan 10 persen spesien yang ada secara bertahap. Artinya, bencana itu akan datang secara bertahap dan memusnahkan mulai dari 10 juta tahun kedua hingga mencapai 27 juta tahun dari kepunahan massal sebelumnya.
Namun, para ilmuwan mengatakan jika hal itu bukanlah hal yang harus dikhawatirkan saat ini, apalagi disikapi dengan kepanikan. Pasalnya, kepunahan massal yang terjadi sebelumnya telah berlangsung 10 juta tahun lalu sehingga masih banyak waktu untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar