Oleh Tribun :
Di katakan Gubernur pada acara pengucapan sumpah/janji unsur pimpinan DPRD Sanggau 2009-2014, di ruang sidang DPRD Sanggau.
"Saya dapat memastikan bahwa perbaikannya akan terealisasi tahun depan. Kita tunggu saja tahun depan, jalan ini pasti mulus," terang Cornelis.
Keyakinan Gubernur tentang waktu realisasi perbaikan jalan tersebut berdasarkan hasil usaha pemerintah provinsi, dan kabupaten mendapat respon positif dari pemerintah pusat untuk segera memperhatikan pembangunan jalan Bodok-Sanggau. "Pemerintah pusat telah melakuan survei ke sepanjang jalan raya. Dari hasil survei, disimpulkan bahwa jalan negara itu sudah semestinya diperbaiki, dan pemerintah pusat mengatakan bahwa 2010 inilah yang paling tepat," jelas Cornelis.
Seraya menunggu realisasi perbaikan jalan raya, Gubernur menghimbau agar seluruh elemen masyarakat untuk bersabar. Selain bersabar, ia juga berharap agar pengguna jalan sepanjang jalan raya selalu berhati-hati.
Sekitar lima bulan lalu, tepatnya saat peresmian CU Lantang Tipo di Kecamatan Parindu, Gubernur mengatakan Kalbar telah mendapat dana stimulus sebanyak Rp 25 miliar, yang akan dipergunakan untuk perbaikan jalan Bodok-Sanggau.
Rencana Gubernur inipun disambut gembira oleh masyarakat Sanggau. Lama menunggu, ternyata perkataan Gubernur tidak terealisasi. Bahkan dana stimulus sebanyak Rp 25 miliar itu dialihkan ke daerah lainnya, hingga menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. "Setiap dana itu ada peruntukannya. Karena ini merupakan dana stimulus, maka itu tidak dapat digunakan untuk membangun jalan negara. Dana stimulus itu diperuntukkan untuk membangun proyek milik pemerintah daerah, bukan proyek pemerintah pusat. Ini yang perlu kita pahami bersama, dan saya kira itu tidak perlu lagi kita bahas," jelas Cornelis.
Kepastian realisasi perbaikan jalan raya Bodok-Sanggau disambut sukacita oleh seluruh masyarakat. Masyarakat menyambut positif, tentang apa yang dikatakan oleh Gubernur Kalbar, Cornelis. "Sebenarnya masyarakat sudah bosan dengan janji-janji, karena jauh hari sebelumnya juga sudah pernah dijanjikan namun kenyataannya tidak ada. Kalau memang benar apa yang dikatakan pak Gubernur, barangtentulah kita sangat senang. Kita lihat sajalah nanti 2010," terang Firmus Bambang, Ketua LSM Gerakan Rakyat Pro Reformasi Kalbar.
Firmus menambahkan, bahwa masyarakat juga harus peduli pada pemeliharaan jalan raya. Ia berharap agar warga yang tinggal di sisi jalan raya selalu menjaga lingkungan sekitar, dan tidak merusak struktur bangunan jalan raya.
Hal senada juga dikatakan Agus (29). Sopir truk ekspedisi jurusan Pontianak-Kapuas Hulu ini mengaku sudah jenuh melihat kondisi jalan raya Bodok-Sanggau hingga Sekadau. Dari keterangan Agus, selama dua tahun ia bekerja di truk ekspedisi tersebut, pemilik truk telah banyak mengalami kerugian. "Jelas rugilah. Rugi waktu, rugi material, dan rugi kesehatan. Seingat saya, truk ini sudah empat kali terjebak di lobang. Jika dikatakan akan segera diperbaiki, jelas senang lah. Jika penting sekarang saja," kata Agus.
Dari pantauan Tribun, Rabu (18/11), kondisi jalan raya Bodok- Sanggau semakin bertambah parah. Musim hujan yang terus melanda daerah Sanggau telah menambah kerusakan pada jalan raya. Tampak setiap lobang digenangi air, hingga kondisi beberapa titik jalan raya sudah berlumpur. Hal inilah yang menjadi jebakan bagi pengguna jalan, seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Akibat terjebak, akhirnya terjadilah kemacetan yang berlangsung cukup lama.
"Saya dapat memastikan bahwa perbaikannya akan terealisasi tahun depan. Kita tunggu saja tahun depan, jalan ini pasti mulus," terang Cornelis.
Keyakinan Gubernur tentang waktu realisasi perbaikan jalan tersebut berdasarkan hasil usaha pemerintah provinsi, dan kabupaten mendapat respon positif dari pemerintah pusat untuk segera memperhatikan pembangunan jalan Bodok-Sanggau. "Pemerintah pusat telah melakuan survei ke sepanjang jalan raya. Dari hasil survei, disimpulkan bahwa jalan negara itu sudah semestinya diperbaiki, dan pemerintah pusat mengatakan bahwa 2010 inilah yang paling tepat," jelas Cornelis.
Seraya menunggu realisasi perbaikan jalan raya, Gubernur menghimbau agar seluruh elemen masyarakat untuk bersabar. Selain bersabar, ia juga berharap agar pengguna jalan sepanjang jalan raya selalu berhati-hati.
Sekitar lima bulan lalu, tepatnya saat peresmian CU Lantang Tipo di Kecamatan Parindu, Gubernur mengatakan Kalbar telah mendapat dana stimulus sebanyak Rp 25 miliar, yang akan dipergunakan untuk perbaikan jalan Bodok-Sanggau.
Rencana Gubernur inipun disambut gembira oleh masyarakat Sanggau. Lama menunggu, ternyata perkataan Gubernur tidak terealisasi. Bahkan dana stimulus sebanyak Rp 25 miliar itu dialihkan ke daerah lainnya, hingga menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. "Setiap dana itu ada peruntukannya. Karena ini merupakan dana stimulus, maka itu tidak dapat digunakan untuk membangun jalan negara. Dana stimulus itu diperuntukkan untuk membangun proyek milik pemerintah daerah, bukan proyek pemerintah pusat. Ini yang perlu kita pahami bersama, dan saya kira itu tidak perlu lagi kita bahas," jelas Cornelis.
Kepastian realisasi perbaikan jalan raya Bodok-Sanggau disambut sukacita oleh seluruh masyarakat. Masyarakat menyambut positif, tentang apa yang dikatakan oleh Gubernur Kalbar, Cornelis. "Sebenarnya masyarakat sudah bosan dengan janji-janji, karena jauh hari sebelumnya juga sudah pernah dijanjikan namun kenyataannya tidak ada. Kalau memang benar apa yang dikatakan pak Gubernur, barangtentulah kita sangat senang. Kita lihat sajalah nanti 2010," terang Firmus Bambang, Ketua LSM Gerakan Rakyat Pro Reformasi Kalbar.
Firmus menambahkan, bahwa masyarakat juga harus peduli pada pemeliharaan jalan raya. Ia berharap agar warga yang tinggal di sisi jalan raya selalu menjaga lingkungan sekitar, dan tidak merusak struktur bangunan jalan raya.
Hal senada juga dikatakan Agus (29). Sopir truk ekspedisi jurusan Pontianak-Kapuas Hulu ini mengaku sudah jenuh melihat kondisi jalan raya Bodok-Sanggau hingga Sekadau. Dari keterangan Agus, selama dua tahun ia bekerja di truk ekspedisi tersebut, pemilik truk telah banyak mengalami kerugian. "Jelas rugilah. Rugi waktu, rugi material, dan rugi kesehatan. Seingat saya, truk ini sudah empat kali terjebak di lobang. Jika dikatakan akan segera diperbaiki, jelas senang lah. Jika penting sekarang saja," kata Agus.
Dari pantauan Tribun, Rabu (18/11), kondisi jalan raya Bodok- Sanggau semakin bertambah parah. Musim hujan yang terus melanda daerah Sanggau telah menambah kerusakan pada jalan raya. Tampak setiap lobang digenangi air, hingga kondisi beberapa titik jalan raya sudah berlumpur. Hal inilah yang menjadi jebakan bagi pengguna jalan, seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Akibat terjebak, akhirnya terjadilah kemacetan yang berlangsung cukup lama.
Nah apakah Jalan di Kabupaten Sanggau akan mulus di tahun 2010 ini..kita tunggu saja apa yang terjadi !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar