Di dalam fotografi, pengaturan pencahayaan merupakan kunci keberhasilan untuk mendapatkan hasil gambar yang diinginkan. Pengaturan pencahayaan ini sangat berkaitan dengan pengaturan diafragma (aperture) dan kecepatan (shutter speed). Jika pada kamera saku digital terdapat fasilitas shooting mode manual, maka pengaturan diafragma dan kecepatan diatur oleh si pemotret. Dengan pengaturan pencahayaan dengan shooting mode manual ini kebutuhan pencahaaan yang didapat biasanya lebih tepat dibandingkan dengan pengaturan shooting mode secara otomatis.
1. Over Exposure
Yang dimaksude over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang tidak sesuai. Jika dilihat di garis matering, posisi jarum matering berada di areal plus (+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, foto yang dihasilkan tampak didominasi warna putih/terang. Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga bisa disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang terlalu kuat/ Hal ini bisa terjadi jika jarak antara obyek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat atau si pemotret terlalu penuh mengatur output flash.
2. Under Exposure
Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya pun sama, tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh atau si pemotret terlalu minim mengatur output flash.
3. Cahaya dari Depan Objek
Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan pemotret yang menghadap sinar. Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada sebagian wajah objek ada sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil foto, justru menambah nuansa foto.
4. Cahaya dari Belakang Objek
Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari pengambilan gambar yang menantang matahari. Pemotretan dengan menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari terlalu kuat maka seluruh objek akan tampak hitam. Hasil foto seperti ini bisa menghasilkan foto siluet.
1. Over Exposure
Yang dimaksude over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang tidak sesuai. Jika dilihat di garis matering, posisi jarum matering berada di areal plus (+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, foto yang dihasilkan tampak didominasi warna putih/terang. Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga bisa disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang terlalu kuat/ Hal ini bisa terjadi jika jarak antara obyek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat atau si pemotret terlalu penuh mengatur output flash.
2. Under Exposure
Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya pun sama, tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh atau si pemotret terlalu minim mengatur output flash.
3. Cahaya dari Depan Objek
Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan pemotret yang menghadap sinar. Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada sebagian wajah objek ada sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil foto, justru menambah nuansa foto.
4. Cahaya dari Belakang Objek
Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari pengambilan gambar yang menantang matahari. Pemotretan dengan menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari terlalu kuat maka seluruh objek akan tampak hitam. Hasil foto seperti ini bisa menghasilkan foto siluet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar